Senin (25/10) Menghadapi perubahan teknologi yang masif dan peningkatan otomatisasi dalam dunia industri, Politeknik META Industri Cikarang mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan metode ajar untuk merespon kebutuhan pasar kerja di masa depan. Pemerintah Indonesia secara khusus telah mengalokasikan investasi pada pelatihan baik bersifat up-skilling maupun re-skiling untuk tenaga pendidik dan kependidikan di perguruan tinggi pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Kali ini Politeknik META Industri berhasil menugaskan dosen tetap atas nama Santo Wijaya, S.T., M.Eng. untuk mengikuti pelatihan IoT: Certified Internet of Things Practioner (CIoTP) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi Dan Profesi Direktorat Pendidikan Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Multimatics.
Santo Wijaya mengaku bahwa mengetahui adanya pelatihan dan sertifikasi ini dari Kepala Program Studi D3 Teknik Komputer “Saya tahunya dari kaprodi, jadi Pak Andhika menginformasikan dari kemendikbud ada program peningkatan kompetensi SDM untuk vokasi, kemudian link nya juga dikasih, dari situ saya lihat sebenarnya ada banyak jenis sertifikasinya.” Ungkap Santo Wijaya. Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Politeknik META Industri Cikarang ini mengemukakan bahwa alasan pemilihan jenis sertifikasi tentang IoT ini juga didasari oleh mata kuliah yang diampu di Politeknik META Industri Cikarang, “Kebetulan saya mengajar embedded system dan otomasi industri, maka yang paling berkaitan adalah (sertifikasi) IoT.” – pungkas Santo Wijaya saat ditemui di Kampus Politeknik META Industri Cikarang.
Pria yang lulus program S2 dari Chulalongkorn University Thailand ini juga menyampaikan bahwa proses pendaftaran sertifikasi ini melalui beberapa seleksi yang cukup ketat dan diikuti peserta dari berbagai penjuru Indonesia, “Saat saya apply ada lebih dari 50 dosen seluruh Indonesia, kemudian setelah itu tidak berapa lama, sudah difilter oleh reviewer nya jadi sisa 20 (dosen), itu dibagi 2 batch masing-masing 1 minggu (pelatihan). Kebetulan saya ikut di batch pertama”. – ungkap Santo Wijaya. Dalam batch 1 pelatihan ini diikuti oleh 9 orang dosen dari berbagai perguruan tinggi vokasi, antara lain: 5 orang dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang, 1 orang dosen Politeknik Caltex Riau, 1 orang dosen Politeknik Indonusa Surakarta, 1 orang dosen STMIK Jabar dan 1 orang dosen Politeknik META Industri Cikarang.
Pelatihan dan sertifikasi IoT: Certified Internet of Things Practioner (CIoTP) berlangsung mulai tanggal 18 – 23 Oktober secara daring, kemudian diikuti dengan sertifikasi yang diadakan secara luring pada tanggal 25 Oktober 2021 di kantor pusat Multimatics di bilangan kuningan – Jakarta Selatan. Dalam pelatihan dan sertifikasi ini materi yang disampaikan meliputi: Pengenalan IoT, Development Cycle IoT, Implementasi IoT dan Keamanan data. Santo Wijaya menceritakan bahwa dalam pelatihan dan sertifikasi ini juga terdapat praktikum, “Ada 2 hari sesi praktikum yang terdapat 9 modul, kebetulan modul praktikum (mata kuliah embedded system) itu sudah ada dan sesuai dengan yang ada di sertifikasi, artinya praktikum yang Politeknik META Industri Cikarang jalankan (selama ini) sudah standar internasional.” – ujar Santo Wijaya saat ditemui Tim M&H.
Setelah melakukan pelatihan selama satu minggu, peserta diarahkan untuk mengikuti sertifikasi internasional secara luring. Dari sertifikasi ini, Santo Wijaya berhasil meraih gelar Certified Internet of Things Practioner (CIoTP) yang berarti telah diakui secara internasional sebagai praktisi IoT. Kedepannya dengan gelar ini Santo Wijaya berkeinginan untuk mengajak mahasiswa untuk belajar IoT dan sertifikasi IoT, “Ya (fungsi) utama (gelar ini) untuk pengembangan kurikulum kita, selain itu dengan ini saya bisa mengajak mahasiswa karena saya sudah tersertifikasi bisa jadi trainer bagi mahasiswa untuk belajar IoT.” – gagas Santo Wijaya. Santo Wijaya menargetkan nantinya mahasiswa D3 Teknik Komputer semuanya tersertifikasi IoT untuk bekal dalam dunia kerja. Santo Wijaya pun berharap jejaknya dapat diikuti oleh dosen-dosen lain untuk tetap mengembangkan skil, “Dengan sertifikasi kita sebagai dosen diakui skilnya, saya berharap dosen lain juga selalu mengembangkan diri dengan sertifikasi, karena jika tidak begitu kita akan tertinggal, jangan terlalu nyaman berada di zona nyaman” – ungkap Santo Wijaya. Dengan ini, Politeknik META Industri Cikarang sebagai institusi Pendidikan vokasi yang selalu berkembang mendorong seluruh dosen dan tenaga kependidikan untuk selalu meng-upgrade skill nya agar tidak tergerus dengan perkembangan teknologi yang pesat. (Andhika / TK & Adian Wihariono Putera / M&H)